Soft Skill, Mitos, Cerita Rakyat, dan Legenda

Soft Skill adalah istilah Sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, keterampilan social, dan lain lain, yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Bagaimana cara orang itu bekomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. 

Fungsi:


Menentukan karakter pribadi seseorang
Setiap orang mempunyai soft skill yang berbeda beda, dengan itu soft skill dapat membentuk kepribadian menjadi pribadi yang berbeda dengan yang lain

Pelengkap Hard Skills

Dalam kehidupan ini, Hard skill saja tidak cukup. Sebagai makhluk social, kita harus bias berkomunikasi dengan orang lain. Cara berkomunkasi yang baik termasuk dalam soft skill yang harus dikuasai

Menambah wawasan

Dengan mendalami soft skill, kita menjadi tahu kenapa soft skill ini dibutuhkan, apa yang terjadi jika kita tidak mempunyai soft skill, dan lain lain

Menjadi lebih kritis

Dengan memperdalam soft skill yang kita punya, maka kita akan menjadi lebih kritis.

Soft skill sangat dibutuhkan untuk melengkapi hard skill.

Sumber: www.wikipedia.com



Mitos


Mitos adalah cerita masyarakat yang mengandung tradisi. Mitos menceritakan kisah nyata dan imajiner yang bersifat simbolik Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Mengandung informasi yang salah, namun dianggap benar karena diceritakan turun menurun.

Contoh:
  • ·        Kalau ibu hamil duduk di depan pintu, akan susah melahirkan
  • ·        Kalau anak gadis kerja tidak tuntas, suaminya brewokan
  • ·        Pintu depan dan belakang rumah tidak boleh sejajar, agar hidup tidak boros
  • ·        Bersiul dapat memanggil setan
  •          Duduk di atas bantal bias bisulan



Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat suatu daerah di masa lalu dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Biasanya menceritakan tentang asal suatu tempat dengan tokoh manusia, binatang, dewa, dan lain lain.

Contoh:

Cerita Batu Menangis berasal dari Kaliamantan. Bercerita tentang seorang gadis cantik namun angkuh, tidak mau membantu dan mengakui ibunya yang miskin. Maka dari itu, ibunya mengutuk anaknya menjadi batu.

http://ceritadayak.blogspot.co.id/2009/11/batu-menangis.html


Legenda

Cerita rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.

Contoh:

Legenda Si Sigarlaki dan Si Limbat.
Sigarlaki adalah raksasa yang ahli menombak dan Limbat adalah pelayannya. Suatu hari, Sigarlaki tidak mendapat hasil buruan apapun, dan Limbat pun memberi tahu Sigarlaki bahwa persediaan daging habis. Sigarlaki menuduh Limbat mencurinya. Untuk membuktikan bahwa Limbat tidak bersalah, Sigarlaki disuruhnya menyelam bersamaan dengan dilemparnya tombak ke dalam air. Jika tombak itu keluar lebih dulu dari Limbat, maka Limbat tidak bersalah. Limbat pun terbukti tidak bersalah dan Sigarlaki dihukum karena menuduh sembarangan dengan digigit kepiting besar

https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda


Cerita rakyat dari daerah asal

Roro Jongrang
Dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tenteram dan damai. Lalu Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Loro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita. Esok harinya, Bondowoso mendekati Roro Jonggrang. “Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku ?” tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang. Roro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso. “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya, saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah.” “Seribu buah?” teriak Bondowoso. “Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam.” Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. “Saya percaya tuanku bias membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”, kata penasehat. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!” teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. “Apa yang harus kami lakukan, Tuan?” tanya pemimpin jin. “Bantu aku membangun seribu candi,” pinta Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu, diam-diam Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!” perintah Roro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung… dung…dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing. Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. “Wah, matahari akan terbit!” seru jin. “Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,” sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat candi. “Candi yang kau minta sudah berdiri!”. Roro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. “Jumlahnya kurang satu!” seru Loro Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. “Tidak mungkin…”, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang. “Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang. Ajaib! Roro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Prambanan, Jawa Tengah dan disebut Candi Roro Jonggrang.


Comments